Sejarah Singkat Kabupaten Donggala
Wilayah Donggala merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Kecamatan Banawa, yang secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 16 Kecamatan yakni Kecamatan Rio Pakava, Kecamatan Pinembani, Kecamatan Banawa, Kecamatan Banawa Selatan, Kecamatan Banawa Tengah, Kecamatan Labuan, Kecamatan Tanantovea, Kecamatan Sindue, Kecamatan Sindue Tambusabora, Kecamatan Sindue Tobata, Kecamatan Sirenja, Kecamatan Balaesang, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kecamatan Damsol, Kecamatan Sojol, dan Kecamatan Sojol Utara.
Tanggal 12 Agustus ditetapkan sebagai tahun lahirnya Kabupaten Donggala yang diperingati setiap tahunnya, berdasarkan PP No. 33 tahun 1952. Merujuk pada Peraturan Pemerintah no. 71 tahun 1999, ibukota Kabupaten Donggala resmi dipindahkan dari Kota Palu, dikembalikan ke Kabupaten Donggala sendiri yang berjarak 34 km dari Kota Palu.
Pada tahun 2002 kembali terjadi pemekaran di Kabupaten Donggala, sesuai UU no. 10 thn 2002 tentang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong, dengan memboyong 6 dari 18 kecamatan di Kabupaten Donggala saat itu. Donggala sempat dikenal sebagai kota pelabuhan dan perdagangan karena lalu lintas barang dan jasa hanya bisa dilakukan melalui pelabuhan Donggala di Kecamatan Banawa.
Kabupaten Donggala mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain disektor pertanian dengan komoditi yang dihasilkan berupa kakao, kelapa dalam, kopi robusta, cengkeh, lada, jambu mete, dan cengkeh. Untuk kegiatan pertanian didaerah ini, hasil pertanian yang utama berupa bahan tanaman pangan berupa padi, tanaman holtikultura, dan palawija.Tanamanan bahan pangan tentunya dengan padi sebagai primadona di samping jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian menjadi ujung tombak kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Dulu Kabupaten Donggala dikenal sebagai kota pelabuhan dan perdangangan, lalu lintas barang dan jasa hanya bisa berlangsung melalui pelabuhan Donggala di kecamatan Banawa, dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi terutama perdagangan dan pemerintahan kenyataannya lebih tersedot di Kota Palu, bekas ibukota kabupaten yang kini masih berstatus ibu kota Provinsi, walaupun masih berfungsi pelabuhan barang, Pelabuhan Donggala kalah ramai dibanding Pelabuhan Pantolan di Palu. Di sektor pertambangan Kabupaten Donggala ini mempunyai potensi bahan tambang berupa emas, sirtu, kerikil alam, batu pecah, pasir alam, batu pondasi, dengan sirtu sendiri boleh dibilang terdapat hampir disemua kecamatan terutama di wilayah Pantai Barat.