Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Kecamatan Sirenja dan Puskesmas Punggava Tompe Bersinergi dalam Aksi Cegah Stunting

Donggala - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kecamatan Sirenja, di Gedung Sanggar Belajar Masyarakat, Desa Ombo, Senin (4/3/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergisitas dalam pelaksanaan konvergensi stunting, sebagai salah satu bentuk pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 serta merupakan bagian dari program prioritas nasional demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Koordinator Wilayah Keluarga Berencana Sirenja, Hamna, Kepala Puskesmas Punggava, Adwan, berserta seluruh jajarannya, Kapolsek Tompe, A. Ardin, para Kepala Desa, perwakilan dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Babinsa, Kader KB dan Posyandu, tokoh agama serta masyarakat di Kecamatan Sirenja.

Bupati Donggala dalam arahannya yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda, Achmas Muhammad Ali menjelaskan bahwa kegiatan rembuk stunting tersebut merupakan prioritas nasional, sebagaimana yang telah dicanangkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025 - 2045 melalui peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM).

"Hal ini bertujuan untuk membangun manusia yang sehat, cerdas, dan terpelajar, serta produktif dan berdaya saing, dimana upaya yang dilakukan terfokus pada pembangunan bidang kesehatan melalui penguatan pelayanan primer, penuntasan penanganan stunting, eliminasi penyakit tropis terabaikan, serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular," ucapnya.

Sementara itu, Camat Sirenja sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting(TPPS), Argumi Firdaus memaparkan bahwa prevalensi stunting di Kecamatan Sirenja untuk Kabupaten Donggala termasuk yang paling rendah.

"Kami mengapresiasi semua stakeholder yang telah terlibat dalam trend penurunan kasus stunting di Kecamatan Sirenja, di mana prevalensi stuntingnya termasuk yang terendah yakni 4,1 persen untuk 2023, sedangkan pada 2024 saat ini berada di 3,9 persen," paparnya.

Argumi Firdaus menyarankan melalui rembuk stunting ini agar masyarakat di kecamatan lain bisa mencontoh apa yang ada di Sirenja.

"Melalui rembuk stunting ini, agar masyarakat di kecamatan lain bisa studi banding ke Sirenja, sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Donggala bisa memenuhi target yang dicanangkan yaitu sebesar 15,28 persen pada 2025," sarannya. 

Ia juga berharap kegiatan rembuk stunting bisa diseriusi dengan ketat, mengingat salah satu penyebab tingginya angka stunting akibat bantuan yang tidak tepat sasaran.

"Harapan saya ke depannya melalui kegiatan aksi pencegahan stunting agar perlu diseriusi dengan ketat, jangan hanya bersifat seremoni saja, itu harus menyentuh kepada masyarakat tepat sasaran, sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Bupati Donggala saat ini," ujarnya.

Rembuk stunting ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan dan pencegahan stunting terintegrasi tingkat Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala 2024. (MC. Kominfo Donggala/Rs/Jly)